DEMOKRASI BUKAN BERARTI ANARKI “SUKSESKAN PILPRES 2014”

Banner TNI untuk mengingatkan kemungkinan terjadinya aksi Anarki

Banner TNI untuk mengingatkan, kemungkinan terjadinya aksi Anarki

JAYAPURA – Pemilihan Umum Presiden Tahun 2014 sudah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum jatuh pada tanggal 9 Juli 2014. Pesta demokrasi rakyat ini tidak hanya dilakukan di dalam negeri, namun juga di luar negeri. Antusiasme partisipasi masyarakat di luar negeri pun terlihat sangat tinggi, hal tersebut terlihat dari meningkatnya jumlah pemilih hingga dua kali lipat. Berbeda dengan di dalam negeri, hari pencoblosan di luar negeri sudah dilakukan lebih awal yaitu pada tanggal 4-6 Juli 2014, namun dalam penghitungan nanti tetap dilakukan pada 9 Juli 2014.

Bagaimana supaya bisa memilih ? Syarat sudah jelas, kita harus sudah terdaftar di DPT (Daftar Pemilih Tetap). Pemilih yang sudah ada di DPT, memiliki hak untuk pindah tempat memilih dan untuk pindah harus meminta surat A5 kepada PPS (Panitia Pemungutan Suara) di desa/kelurahan asal dan melapor kepada KPPS (Ketua Panitia Pemungutan Suara) tujuan paling lambat 3 hari sebelum pemungutan suara. Jika belum masuk DPT,pemilih harus mendaftar di PPS untuk masuk ke DPK (Daftar Pemilih Khusus) paling lambat 14 hari sebelum pemungutan suara. Jika belum masuk DPT dan DPK, pemilih dapat langsung datang ke TPS berbekal KTP/identitas lain. Pemilih akan dicatat dalam DPK tambahan yang hanya bisa memilih di TPS wilayah RT/RW sesuai dengan alamat dalam KTP/identitasnya dan pemilih memberikan suara di TPS tersebut satu jam sebelum pemungutan suara berakhir.

ind

(foto ; kompas)

Sebagai warga negara Indonesia, harusnya kita menyadari untuk ikut berpartisipasi dalam pesta demokrasi 5 tahunan ini. Pilihan kita sangat berpengaruh kepada harapan dan kelangsungan bangsa 5 tahun kedepan. Dalam menentukan pilihan, selayaknya kita memperoleh informasi yang berimbang, sehingga tidak menimbulkan keraguan. Fanatisme terhadap pasangan tertentu, janganlah terlalu berlebihan karena hal tersebut dapat menimbulkan gesekan dengan pendukung pasangan lainnya. Apapun pilihannya, kita harus menyadari masih satu nusa dan satu bangsa, sesuai dengan Pancasila sila ketiga ‘Persatuan Indonesia’.

Khusus di Prov. Papua dan Papua Barat, jauh sebelumnya memang sudah ada kelompok-kelompok tertentu yang menyatakan akan memboikot Pilpres 2014 ini. Terlebih ketika mendekati pemungutan suara, isu yang mereka kembangkan tidak tanggung-tanggung. Mereka membagikan selebaran kepada masyarakat, maraknya broadcast SMS gelap dan intimidasi yang keras menyerukan “BOIKOT PILPRES 2014”. KNPB (Komite Nasional Papua Barat), kelompok inilah yang selalu sengit menentang segala kebijakan Pemerintah dan tidak segan-segan melakukan tindakan anarki. Kelompok separatis bersayap front politik ini mempunyai underbow di daerah-daerah tertentu di Papua dan Papua Barat bernama PRD (Parlemen Rakyat Daerah). Golput atau abstain dalam memilih tidak dilarang, namun apabila berniat “BOIKOT” maka mereka akan berhadapan langsung dengan aparat keamanan seperti pernyataan Pangdam XVII/Cenderawasih dan Kapolda Papua kepada beberapa media cetak maupun audio visual bahwa pihak TNI/Polri mendukung penuh pelaksanaan Pilpres serta akan menindak tegas pelaku pemboikotan. Mari kita turut serta mensukseskan Pemilihan Presiden 2014, demi Indonesia yang lebih baik.

PELARANGAN BENDERA BINTANG KEJORA DI BELANDA

Aktivis Papua Merdeka di Belanda Oridek Ap (foto ; twitter)

Aktivis Papua Merdeka di Belanda Oridek Ap (foto ; twitter)

JAYAPURA – Seorang pengikut setia Benny Wenda yang bernama Oridek Ap, marah ketika bendera Bintang Kejora dilarang dikibarkan atau dibawa pada saat parade hari veteran nasional di Den Haag Belanda (28/6).
Sebelum parade ini berlangsung, pemerintah Belanda sebenarnya juga sudah mengumumkan agar tidak mengibarkan bendera Bintang Kejora.  Seorang pemuda Papua kelahiran Belanda Iskandar Bwefar juga sempat ditangkap dan langsung diperiksa oleh Kepolisian Belanda karena nekat membawa bendera Bintang Kejora, namun beberapa jam kemudian ia dibebaskan.

Hal tersebut memicu protes dan kemarahan Oridek Ap beserta para sesepuh OPM (Organisasi Papua Merdeka) sehingga langsung menuding Kedutaan Besar Indonesia yang menjadi dalangnya. Sebagian besar dari mereka (aktivis  dan veteran pro Papua merdeka) memutuskan untuk tidak ikut berjalan dalam parade hari veteran nasional.

Pelarangan bendera Bintang Kejora di Belanda ini merupakan yang pertama dalam 10 tahun terakhir.

 

TIMSUS TNI/POLRI AMANKAN 4 ORANG TERDUGA PEMASOK SENPI

Kelompok Kriminal Bersenjata Puncak Jaya (foto ; istimewa)

Kelompok Kriminal Bersenjata Puncak Jaya dengan senjata organik hasil rampasan (foto ; istimewa)

JAYAPURA – Empat orang terduga sebagai jaringan KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) berhasil diamankan oleh aparat keamanan gabungan TNI/Polri yang terdiri dari Timsus Polda Papua, Tim Tindak Brimob Polda Papua dan beberapa anggota Korem 172/PWY. Mereka diamankan tanpa perlawanan di Jalan Abepantai, Distrik Abepura, Jayapura Papua, Rabu (25/6) sekitar pukul 07.00 WIT. Barang bukti yang diperoleh antara lain 2 pucuk senjata api laras panjang jenis Anggle Loop made in Brazil, 1.162 butir amunisi aktif berbagai kaliber campuran (7,62 mm, 5,56 mm, 38 mm), 1 unit mobil Angkot jenis Suzuki Carry DS 7510 A warna putih, 2 buah parang dan 1 buah busur beserta 20 anak panahnya. 4 orang tersebut bernama Edy Wakur (37, Kp. Wakoba, Kab Jayawijaya), Deni Wetipo (19, Kp. Harapan Sentani), Tiba Tabuni (42, Distrik Balingga Kab. Jayawijaya) dan La Rampi (20, buton, Sopir Taksi). Saat ini, keempat orang tersebut masih diperiksa untuk penyelidikan lebih lanjut. Hasil penyelidikan sementara, mereka diduga merupakan bagian dari Kelompok Kriminal Bersenjata wilayah Pilia Kab. Puncak Jaya dan senjata tersebut akan mereka kirim ke Kab. Lanny Jaya.

TREND PERUBAHAN PENYEBUTAN BAGI SEPARATISME BERSENJATA (PAPUA & PAPUA BARAT)

 

Kelompok Kriminal Bersenjata Puncak Jaya Papua

Kelompok Kriminal Bersenjata Puncak Jaya Papua

Separatisme, apa itu separatisme ? Separatisme adalah suatu paham atau gerakan orang/golongan yang menghendaki pemisahan diri dari suatu persatuan (golongan bangsa/negara). Selain mengetahui RMS (Republik Maluku Selatan) dan GAM (Gerakan Aceh Merdeka), di wilayah Papua dan Papua Barat sendiri terdapat OPM (Organisasi Papua Merdeka). Ketiga gerakan separatis ini telah melakukan penyangkalan terhadap legitimasi Pemerintah (makar), selalu berupaya mencapai tujuannya dengan membentuk struktural keorganisasian, membentuk kekuatan bersenjata sampai dengan pembentukan lobi asing. Terbentuknya gerakan separatisme di Papua dan Papua Barat berkaitan erat dengan sejarah PEPERA. Sebagaimana diketahui, sayap pergerakan OPM terbentuk dalam dua front yaitu front bersenjata dan front politik (dalam/luar negeri). Sesuai judul, maka dalam tulisan ini akan menggambarkan sedikit tentang separatisme front bersenjata di Prov. Papua dan Prov. Papua Barat.

Gagalnya Indonesia dan Belanda mencapai kesepakatan (Konferensi Meja Bundar) terkait wilayah kedaulatan Indonesia, maka pada tanggal 1 Desember 1961, Belanda membentuk pemerintahan bayangan diantaranya pembentukan Batalyon Sukarela Papua yang berkedudukan di Arfai Manokwari dengan kantor Mayon menggunakan Barak Marinir Belanda. Batalyon inilah yang menjadi cikal bakal dari munculnya TPN-OPM (Tentara Pembebasan Nasional-Organisasi Papua Merdeka). Berbagai rapat gelap bahkan Kongres mereka lakukan, hingga pada akhirnya saat ini mereka menyebut kelompoknya menjadi TPNPB (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat). Aksi-aksi kelompok bersenjata ini sangat meresahkan, seperti penyerangan terhadap aparat keamanan dan pengibaran bendera Bintang kejora sebagai bentuk untuk menunjukkan eksistensi pergerakan Papua merdeka, sehingga mereka sering muncul di pemberitaan-pemberitaan. Saat itu pada era tahun 90-an, mereka disebut sebagai MKBP (Mitra Kerja Beda Pendapat), tidak tahu alasannya mengapa ada penyebutan demikian. Mungkin saja saat itu, Pemerintah telah meninggalkan penindakan secara represif dan mengubahnya dengan pendekatan persuasif. Kemudian pada tahun 2000-an, mereka disebut sebagai GSP-B (Gerakan Separatis Papua-Bersenjata). Selanjutnya, tidak tahu kapan tepatnya, kelompok ini disebut menjadi GPK-PB (Gerakan Pengacau Keamanan-Papua Bersenjata).

Meskipun hingga kini Pemerintah masih melakukan pendekatan Preemtif dan Persuasif terhadap kelompok ini, namun mereka tetap eksis dengan aksi-aksinya. Aksi-aksi yang selama ini diklaim oleh mereka sebagai upaya pergerakan kemerdekaan Papua, sepertinya telah berubah. Paham idiologi Papua merdeka seakan memudar karena aksi mereka selalu mengarah ke kriminal (pemalakan dan intimidasi terhadap masyarakat) untuk memenuhi hasrat pribadinya. Beralihnya pola pergerakan mereka sehingga saat ini penyebutannya menjadi KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata). Kondisi sekarang ini dapat kita petik pelajaran, bahwa separatis Papua bersenjata sebenarnya “Belum Tentu Militan”.

3 SITUS CAGAR BUDAYA DI PAPUA BARAT BERPOTENSI WARISAN DUNIA

Tim peneliti Balai Arkeolog Papua bersama wartawan berfoto di depan meja batu, dan tampak dibelakang Menhir (Foto: Erlin Novita Idje Djami/Balar Papua)

Tim peneliti Balai Arkeolog Papua bersama wartawan berfoto di depan meja batu, dan tampak dibelakang Menhir (Foto: Erlin Novita Idje Djami/Balar Papua)

JAYAPURA – Balai Arkeologi Jayapura melaksanakan kegiatan SEMINAR NASIONAL ARKEOLOGI di Grand Abe Hotel Sabtu (21/6) dalam rangka memperingati HUT Purbakala ke-101 Tahun yang jatuh pada tanggal 14 Juni. Para pemangku kepentingan seperti akademisi, Pusat Arkeologi Nasional dan Pemerintah tampak menghadiri kegiatan.
Dalam seminar tersebut, diungkapkan bahwa sesuai hasil penelitian terdapat tiga situs di Papua Barat yang berpotensi menjadi warisan dunia. Situs tersebut berada di Misool, Kokas dan Fak-fak. Peluang menjadi kawasan warisan dunia masih perlu pengkajian lebih lanjut dan memerlukan dorongan masyarakat serta perhatian Pemerintah Daerah setempat. Selain itu, situs juga dapat menunjukkan interaksi penting nilai kemanusiaan terhadap perkembangan arsitektur atau teknologi, memiliki keunikan dan mewakili tradisi luar biasa. Semua kriteria harus mumpuni agar dapat diajukan menjadi salah satu warisan dunia.
Kepala Balai Arkeologi Jayapura M. Irfan Mahmud, M. Si juga mengatakan bahwa rentang tahun tahun 2010-2014, telah ditemukan 310 situs cagar budaya di beberapa daerah di Papua dan Papua Barat, termasuk penemuan di Bukit Srobu Jayapura yang belum lama ini. Temuan-temuan tersebut sangat perlu dijaga karena nantinya digunakan untuk berbagai kepentingan seperti pendidikan, ekonomi dan akademis.

FESTIVAL DANAU SENTANI (FDS) KE XVII TAHUN 2014

Festival Danau Sentani 2014.  (Foto : Dok Pribadi)

Festival Danau Sentani 2014. (Foto : Dok Pribadi)

JAYAPURA – Pemerintah Pusat memberikan perhatian serius terhadap dua kegiatan di Papua dan Papua Barat yaitu Sail Raja Ampat dan Festival Danau Sentani. Sail Raja Ampat nantinya akan dibuka langsung oleh Presiden RI dr. H. Soesilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 23 Agustus 2014. Hal tersebut ditegaskan secara langsung oleh Gubernur Papua Barat Abraham O. Atarury kepada para wartawan di sela-sela kegiatan Festival Danau Sentani di Kalkhote, Sentani Jayapura, Kamis (19/6). Kegiatan Festival Danau Sentani ke XVII Tahun 2014 ini, dibuka oleh Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia (Menkokesra RI) Agung Laksono.

Kegiatan Festival Danau Sentani dihadiri oleh sejumlah tamu undangan diantaranya Duta Besar India Gurjid Singh, Sekretaris Jenderal Kementrian Ekonomi Kreatif, Wakil Menteri Pendidikan dan Wakil menteri Kelautan dan Perikanan serta sejumlah pejabat daerah di Papua dan luar Papua. Menkokesra mengungkapkan bahwa penyelenggaraan Festival Danau Sentani dapat mendorong percepatan proses pembangunan di Papua. FDS merupakan kegiatan agenda nasional bersamaan dengan Sail Raja Ampat berdasarkan Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 10 tahun 2014. Festival Danau Sentani berlangsung dari tanggal 19 sampai dengan 23 Juni 2014.

Festival Danau Sentani 2014. Lukisan Kayu 100 Meter Rekor MURI (Foto ; Dok  Pribadi).

Festival Danau Sentani 2014. Lukisan Kayu 100 Meter Rekor MURI (Foto ; Dok Pribadi).

Dalam kegiatan Festival Danau Sentani yang bertema “Budayaku Hidupku” diisi dengan berbagai kegiatan masyarakat adat yaitu penguatan Kampung Adat, tour wisata dan pameran budaya serta pentas seni budaya. Salah satu acara yang menarik dalam kegiatan Festival Danau Sentani kali ini adalah adanya pencatatan Museum Rekor Republik Indonesia (MURI) yaitu lukisan kulit kayu sepanjang 100 meter dan pembuatan Sempe (wadah papeda/makanan asli Papua). Beberapa tahun sebelumnya juga pernah dicatatkan pembuatan Tifa (alat musik Papua) terpanjang, penabuh Tifa terbanyak dan Kampung pembuat Tifa terbanyak. Lima prestasi rekor MURI pun telah berhasil ditorehkan dalam pelaksanaan kegiatan Festival Danau Sentani.

Panorama pemandangan alam Danau Sentani yang berada di kaki Gunung Cycloop ini merupakan salah satu faktor pendukung sehingga diharapkan Festival Danau Sentani dapat mendorong dunia Pariwisata di Papua.

Festival Danau Sentani 2014.  Kemeriahan Peserta. (Foto ; Dok Pribadi)

Festival Danau Sentani 2014. Kemeriahan Peserta. (Foto ; Dok Pribadi)

PIALA DUNIA MEMBIASKAN NASIONALISME KITA

Keep Love Our Republic (Foto ; Kompas)

Keep Love Our Republic (Foto ; Kompas)

Euphoria Piala Dunia FIFA ke-20 tahun 2014 yang diselenggarakan di Brazil memang membius seluruh pencinta olah raga Sepak Bola di seluruh penjuru dunia. Tanpa terkecuali, wilayah Indonesia Timur pun merayakan turnamen 4 tahunan ini. Berbagai golongan umur terkesima dengan permainan bola negara-negara Eropa dan Amerika Latin, sehingga mereka memutuskan fanatik terhadap salah satu Tim Negara. Para pecinta Sepak Bola ini terkadang membentuk suatu komunitas, memasang segala atribut Tim kebanggaannya dan melakukan konvoi dengan membawa bendera-bendera peserta.

Terlihat di seputaran wilayah Kota dan Kabupaten Jayapura, kendaraan yang lalu-lalang terpasang bendera berbagai ukuran selain milik bendera negara kita sendiri yaitu sang Merah Putih. Mereka para pecinta Sepak Bola ini seakan terbius, memunculkan fanatisme musimam yang tertuju kepada negara lain. Nasionalisme terhadap NKRI terasa MEMBIAS karena event “PIALA DUNIA”. Menurut para ahli, Nasionalisme memiliki pengertian:

  • Pengertian Nasionalisme Menurut Ernest Gellenervia : Nasionalisme adalah suatu prinsip politik yang beranggapan bahwa unit nasional dan politik seharusnya seimbang.
  •  Pengertian Nasionalisme Menurut Anderson : Nasionalisme adalah kekuatan dan kontinuitas dari sentimen dan identitas nasional dengan mementingkan nation.
  •  Pengertian Nasionalisme Menurut H. Kohn : Nasionalisme adalah suatu bentuk state of mind and an act of consciousness.
  •  Pengertian Nasionalisme Menurut Ernest Renan : Nasionalisme adalah kemauan untuk bersatu tanpa paksaan dalam semangat persamaan dan kewarganegaraan.

Memang tidak semua orang larut dalam Euphoria Piala Dunia, namun ada juga yang terlalu larut sehingga merayakannya seperti ‘berlebihan’. Seperti tradisi persepak-bolaan yang memang sudah mengakar. Berkonvoi dan berteriak dengan membawa bendera negara lain. Melanggar aturan berlalu-lintas dan yang pasti menimbulkan kemacetan. Apalagi ketika Tim jagoan mereka memenangkan laga, dapat dipastikan konvoi akan semakin meriah. Terbentuknya kelompok-kelompok kecil ini sebenarnya mengkhawatirkan. Apakah mereka bisa bentrok ? bisa jadi, karena Fanatik yang berlebihan akan melunturkan segalanya.

Konvoi Piala Dunia (foto ; jppn.com)

Konvoi Piala Dunia (foto ; jppn.com)

Tidak ada yang melarang untuk merayakan event 4 tahunan ini, namun alangkah bijak dalam pelaksanaannya tidak terlalu berlebihan, sehingga tidak merugikan orang lain. Terbesit angan, sedikit menghayal…, mungkin NKRI suatu saat akan ikut berlaga dalam event itu. Dengan bangganya kita akan mendukung Tim NKRI, mengibarkan bendera Merah Putih dimana-mana, sehingga rasa Nasionalisme pun lebih kuat terbangun dengan sendirinya.

PIMPINAN KELOMPOK KRIMINAL BERSENJATA KAB. KEP. YAPEN RUDI ERARI, TEWAS TERTEMBUS PELURU APARAT GABUNGAN

Jenazah Pimpinan KKB Kab. Kep. Yapen Rudi Orari Saat Divisum di RSUD Serui (foto : Cenderawasih Pos)

Jenazah Pimpinan KKB Kab. Kep. Yapen Rudi Erari Saat Divisum di RSUD Serui (foto : Cepos)

JAYAPURA – Sebelumnya pada hari Sabtu (7/6) sekitar pukul 05.30 WIT, aparat gabungan TNI/Polri juga telah menewaskan seorang Komandan Sektor dari Kelompok Kriminal Bersenjata wilayah Kab. Puncak Jaya bernama Timika Wonda dan berhasil mengamankan barang bukti berupa 2 pucuk senjata api laras pendek. Dari hasil identifikasi, 2 pucuk senjata tersebut merupakan senjata import dan bukan standar organik TNI/Polri. Kali ini aparat gabungan TNI/Polri pada Selasa (10/6) sekitar pukul 10.00 WIT berhasil menewaskan seorang pemimpin Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) wilayah Kab. Kepulauan Yapen Waropen bernama Rudi Erari. Bahkan aparat gabungan juga mengamankan barang bukti berupa 1 pucuk senjata laras panjang jenis SS1 V5 Shabara beserta 5 magazennya, dimana diketahui senjata tersebut merupakan hasil rampasan dari anggota Polsek Angkaisera.

Pelumpuhan Kelompok Kriminal Bersenjata ini awalnya tidak disengaja oleh pasukan gabungan. Saat itu, Kapolres Kepulauan Yapen dan anggotanya berserta beberapa anggota TNI akan menuju daerah Konti, Distrik Angkaisera, Kabupaten Kepulauan Yapen untuk melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) kasus pembunuhan. Namun, pada saat perjalanan memasuki daerah tersebut, rombongan dihadang oleh Rudi Erari Cs sehingga terjadi baku tembak.

Rudi Erari merupakan DPO Polres Kab. Kepulauan Yapen terkait berbagai kasus kejahatan kriminal diantaranya seperti melakukan penyerangan perumahan Polsek Angkaisera Sabtu (27/4/2013) dini hari yang mengakibatkan Bripka Jefri Sesa meninggal dunia dan merampas senjatanya jenis SS 1 V5 Sabhara. Beberapa hari lalu tepatnya Kamis (6/6) sekitar pukul 15.00 WIT di Jl Trans KM 36 Serui, seorang masyarakat dilaporkan tewas dengan luka tembak dan gorok. Saksi yang saat itu bersama korban memberikan keterangan kepada Kepolisian bahwa pelaku pembunuhan tersebut merupakan kelompok Rudi Erari dan motif pembunuhan diduga karena korban tidak mau bergabung dengan kelompok tersebut.

Kelompok Kriminal Bersenjata pimpinan Rudi Erari ini pun telah banyak meresahkan masyarakat karena sering melakukan pemalakan dan pemerasan. Selain itu, kelompok kriminal ini juga pernah dilaporkan melakukan perusakan tempat ibadah dan menyiksa pendeta dengan menyuruhnya memakan tanah. Upaya-upaya pendekatan-pendekatan secara persuasif sebenarnya sudah dilakukan oleh aparat TNI/Polri agar mereka menyerahkan diri beserta senjatanya, manun disayangkan mereka bersikukuh tetap melakukan tindakan kriminal sehingga sikap tegas aparat menjadi jalan akhirnya. Tewasnya pentolan pelaku kriminal ini, membuat masyarakat Distrik Angkaisera sedikit lega, meskipun tersisa 5 orang lagi yang masih dalam DPO Polres Kab. Kep. Yapen.

PELAKSANAAN SAIL RAJA AMPAT DIUNDUR

Banner Sail Raja Ampat

Banner Sail Raja Ampat

JAYAPURA – Sail Raja Ampat yang semula dijadwalkan 21 Juni akan diundur menjadi 23 Agustus 2014. Pemerintah Provinsi Papua Barat telah menerima surat pemberitahuan dari Pemerintah Pusat atas penundaan kegiatan wisata Sail Raja Ampat tersebut. Meskipun persiapan Sail Raja Ampat diklaim sudah mencapai 95 %, namun Pemprov. Papua Barat dapat memahami keputusan penundaan tersebut.

Penundaan kegiatan Sail Raja Ampat ini mungkin akan berimbas pada rencana peresmian Situs Pekabaran Injil “patung Yesus Kristus” di Pulau Mansinam Manokwari, peresmian monumen pendaratan Ottow-Geisler dan penandatanganan prasasti pembangunan pabrik semen yang rencananya dihadiri Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.

Seperti yang dilansir dalam website Menkokesra, “Penyelenggaraan Sail Raja Ampat ini bertujuan sebagai percepatan pembangunan daerah kepulauan dan daerah tertinggal, menggalang keterpaduan dan sinergi program dan anggaran lintas K/L, serta daerah dalam rangka pelaksanaan pembangunan serta mewujudkan kesejahteraan rakyat secara berkelanjutan, mengukuhkan kembali kejayaan Bangsa Indonesia sebagai bangsa bahari yang hidup di Negara Kepulauan dan mengembangkan rute pelayaran kapal-kapal dan yacht ke perairan Indonesia. Oleh sebab itu, konsep Sail Raja Ampat 2014 sesungguhnya adalah kerjasama seluruh kementerian, lembaga dan pemerintah daerah, dunia usaha dan masyarakat untuk bersama sama secara sinergis mengembangkan secara optimal sumberdaya yang ada melalui berbagai kegiatan antara lain ; Bhakti Sosial dan pelayanan kesehatan, Pelayaran Lingkar Nusantara IV, Bhakti Kesejahteraan Rakyat Nusantara, Gerakan Membangun Kampung, Lintas Nusantara Remaja dan Pemuda Bahari/Kapal Pemuda Nusantara, Reli Kapal Layar (yacht Rally), Seminar Nasional dan Internasional, Pengembangan Potensi Pariwisata, ekonomi Kreatif dan Budaya, Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara, Olahraga Bahari, Pameran Potensi Daerah dan Festival Danau Sentani 2014”. Hal tersebut disampaikan Menko Kesra saat melaunching Sail Raja Ampat dan Festival Danau Sentani pada Kamis (27/3/2014) malam di Ruang Ballroom Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jl. Medan Merdeka Timur, Jakarta.

Ingin tahu lebih banyak tentang Raja Ampat silahkan mampir ke http://www.gorajaampat.com/

Banner Sail Raja Ampat

PEMBUKAAN KEMBALI PINTU PERBATASAN RI – PNG, KELOMPOK KRIMINAL BERSENJATA MELEPASKAN TEMBAKAN

Pagar Perbatasan RI-PNG Skow-Wutung

Pagar Perbatasan RI-PNG Skow-Wutung

JAYAPURA – Pembukaaan kembali pintu lintas batas RI – PNG, Skow-Wutung , Distrik Muara Tami, Kota Jayapura Prov. Papua diwarnai dengan aksi penembakan dari Kelompok Kriminal Bersenjata yang mengakibatkan seorang anggota TNI AD Satgas Pamtas Yonif 632/Bhakti Wira Utama bernama Prada Malik mengalami luka tembak di pantat sebelah kanan.

Perwakilan kedua negara yaitu RI dan PNG pada Selasa (3/6) sekitar pukul 13.00 WIT kembali membuka pintu perbatasan yang tertutup sejak tanggal 5 April 2014 lalu (link berita terkait). Hadir dalam kegiatan, RI diwakili oleh Kepala Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri Provinsi Papua Ibu Suzana Wanggai, Konsulat RI di PNG, Korem 172/PWY, Danyon 623/Bhakti Wira Utama dan Kapolsek Muara Tami, sedangkan dari PNG dihadiri Ketua Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan, serta Sekda Provinsi Sandauw.

Sekitar 45 menit acara berlangsung, Kelompok Kriminal Bersenjata melepaskan tembakan yang diperkirakan dari arah PNG, selanjutnya kontak tembak dengan aparat keamanan pun terjadi. Prada Malik yang terkena tembakan, langsung dilarikan ke Puskesmas Koya Barat dan selanjutnya dievakuasi menuju RS Marthen Indey Jayapura. Kelompok tersebut tidak dapat dikejar oleh aparat keamanan lebih jauh karena mereka memasuki wilayah PNG.

Kasrem 172/PWY Letkol Inf. Rano Tilaar ketika dikonfirmasi Cenderawasih Pos mengatakan, “Tidak ada penambahan pasukan tapi pengawasan semakin diperketat dan koordinasi dengan tentara PNG”. Pihaknya menambahkan, pasca penembakan itu situasi dan aktivitas masyarakat di perbatasan baik itu masyarakat Indonesia maupun PNG tetap normal, bahkan sudah kembali melakukan aktivitasnya sebagaimana biasanya.
Aksi Kelompok Kriminal Bersenjata ini dapat dikatakan merupakan upaya menghambat perekonomian dan mencoreng kerjasama antar negara RI – PNG, terlebih lagi sangat merugikan masyarakat wilayah Perbatasan. Dari beberapa kejadian sebelumnya, mereka selalu berlari menuju ke arah PNG sehingga menyulitkan aparat keamanan RI untuk mengatasinya. Menimbulkan pertanyaan, apakah Pemerintah PNG selama ini sengaja melakukan pembiaran ? karena diketahui selama ini Kelompok Kriminal Bersenjata hidup tenang tanpa diusik ataupun diusir dari wilayah negara PNG.